Kamis, 01 Maret 2007

seribu khasiat buah delima (rumman)

majalah hidayah edisi 68, maret 2007

Delima (rumman) memang tidak asing lagi di Indonesia. Meski pun buah ini berasal dari Iran, tapi di Indonesia sendiri tidak sulit ditemui. Bahkan tak jarang tanaman delima ditanam di pekarangan atau taman sebagai tanaman hias. Dengan tinggi berkisar 1,5 meter, bentuk cabang yang berjuntaian dan daun yang berbentuk bulat telur memanjang, tak disangkal bisa membuat tanaman ini menambah keasrian taman. Apalagi jika tanaman ini sedang berbuah.

Buah berbentuk bulat hampir sebesar jeruk ini lebih sering dijumpai berwarna merah mengkilat. Padahal selain merah, ada juga delima putih dan ungu. Tapi delima berwarna merah mengkilat itu yang kerap "mengundang" selera. Terlebih, rasanya yang manis-manis segar, buah ini pun sering diekstrak sebagai minuman penyegar untuk menghilangkan dahaga.

Buah delima (punica granatum) ini juga merupakan simbol tua dari kemakmuran atau kesuburan. Tak salah, delima yang di Jawa dikenal dengan gangsalan ini dijadikan olahan buah secara tradisional sebagai rujak. Olahan buah ini pun memegang peranan yang menonjol dalam upacara kehamilan di Jawa dan daerah-daerah lain di Indonesia

Yang jelas delima ini buah yang istimewa. Karena keistimewaan itu, Allah menyebutnya di dalam al-Qur`an, "Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan perhatikanlah kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS al-An`aam [6]:99)

Khasiat Delima
Apa khasiat dari buah delima ini sampai al-Qur`an menyebutnya? Apalagi, buah satu ini disejajarkan Allah dengan buah anggur dan zaitun? Tentu, ada keistimewaan dan khasiat buah yang di Aceh dikenal glima ini. Dalam sebuah riwayat, rasul menganjurkan kita memakan buah ini. Harb dan perawi lain meriwayatkan dari Ali, bahwa beliau berkata, "Makanlah buah delima dan bagian dagingnya sekaligus, karena buah ini berfungsi membersihkan lambung.

Memang, khasiat delima sungguh luar biasa. Selain berfungsi membersihkan lambung, dari sisi medis, delima memiliki banyak manfaat. Dalam beberapa literatur, disebutkan seluruh bagian dari tumbuhan delima dapat dimanfaatkan sebagai obat, mulai dari kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji dan bunga delima.

Kulit delima misalnya, dadat digunakan untuk mengobati sakit perut karena cacingan, buang air besar mengandung darah dan lendir (disentri), diare kronis, perdarahan (seperti wasir berdarah), muntah darah, batuk darah, perdarahan rahim, radang tenggorok, radang telinga, keputihan (leukorea) dan nyeri lambung.

Adapun kulit akar dan kulit kayu delima dapat digunakan mengobati cacingan terutama cacing pita (taeniasis), batuk dan diare. Bunga delima pun tak sekadar sebagai bunga yang bisa dinikmati mata, tetapi dapat menyembuhkan radang gusi, pendarahan dan bronkhitis. Daging dari delima bisa dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, cacingan, sariawan, tenggorokan sakit, suara parau, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik (artritis) dan perut kembung. Pun bijinya, bisa dipakai sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.

Berdasarkan penelitian, kulit akarnya juga banyak menyimpan senyawa alkaloid, antara lain pelletierin yang amat berguna untuk pengobatan cacingan. Sementara tumbukan buah atau seduhannya bisa menghentikan mencret. Air rebusan dari bunga delima bahkan bisa dijadikan alternatif pereda sakit gigi. Selain alkaloid, di dalam kulit akar, kulit batang dan buah delima, terkandung zat penyamak. Zat ini berkhasiat mengecilkan pori-pori, antiseptik dan hemostatik yang baik untuk keputihan.

Begitu pun saat olahan dari buah delima itu dijadikan sebagai minuman penyegar untuk menghilangkan dahaga. Tak sekadar membuat tenggorokan kering menjadi segar, jus delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung dan meluruhkan penumpukan lemak. Selain itu, delima mengandung antioksidan yang bisa dimanfaatkan menangkis serangan radikal bebas.

Dari Segi Rasa
Dalam buku Metode Pengobatan Nabi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengklasifikasi khasiat delima ditinjau dari segi rasa. Delima yang manis bersifat panas dan lembab, menurutnya amat baik untuk lambung, tenggorokan, dada dan paru-paru. Selain itu, baik untuk mengobati batuk dan airnya bisa memberikan suntukan gizi bagi tubuh sedikit lebih banyak. Karena itu, juga bisa membantu meningkatkan stamina, tapi tidak cocok untuk orang yang terkena demam.

Sedang delima yang asam bersifat dingin dan kering, memiliki styptic (daya penahan) darah ringan, berguna mengobati radang usus, memperlancar air seni, menstabilkan empedu, memberhentikan buang air akibat obat pencahar, mencegah muntah, melunakkan ampas makanan, meredam panas lever dan memperkuat seluruh organ tubuh. Berguna juga mengatasi jantung berdetak dan bibir lambung. Selain itu, memperkuat lambung, membuat ampas dan mengatasi penyakit kuning dan menghentikan dari yang mengucur. Adapun delima yang rasanya sepat, jika biji delima itu dicampur dengan madu, amat berguna mengobati penyakit agnail dan koreng atau eksim basah, bahkan bisa menyembuhkan luka berdarah.

Untuk itu, jagalah kesehatan Anda dengan sering mengkonsumsi delima! (n. mursidi)


Tidak ada komentar: